Aqu sengaja memilih tempat yg terletak disudut ruangan. Kita duduk di sofa yg menempel pada kedua sisi ruangan. Kita memesan dua piring spagheti, dan jus untuk makan siang kita. Setelah pelayan yg mencatat pesanan kita pergi, aqu sibuk memeriksa sekeliling kita. Suasana masih sepi dan
tak ada yg memperhatikan kita, yg terpenting adalah taplak meja yg panjangnya sampai ke lantai. Benar-benar cocok untuk melaksanakan rencanaqu. Dgn sekejap aqu masuk ke bawah meja.
“Ko Indra..” Nabila berusaha menyingkap kain yg menutupiku.
“Ssst.. Jangan keras-keras, nanti ketahuan..” Bisikku.
“Mau ngapain sih?”
“Ada deh..” Jawabku dgn senyum nakal.
Kurapikan kain penutup meja itu sehingga menutupi seluruh bagian pinggang Nabila. Kemudian
kubuka kedua kaki Nabila yg menutupi selangkangannya. Lalu aqu belai-belai kemaluannya yg
terbalut oleh pantyhose putih yg seksi.
“Ko Indra.. Jangan di sini nanti ada yg melihat..” Bisiknya.
Aqu mengacuhkan bisikannya, karena aqu merasakan bahwa Nabila tak memakai celana dalam dan
pantyhose yg dikenakannya adalah yg ‘sheer to waist’. Langsung saja kukulum kemaluannya sambil
membelai-belai kakinya yg panjang dan lembut.
“Ko Indra..”
Aqu dapat merasakan sensasi nikmat yg menghanyutkan bersamaan dgn perasaan taqut begitu pula
dgn Nabila. Kujilati seluruh bagian dari selangkangan Nabila. Tak lama kemudian aqu dapat
merasakan cairan manis yg khas mengalir dari kemaluannya dan bercampur dgn kulumanku yg
basah. Aqu menjadi semakin bersemangat dan horny. Kupercepat kuluman dan tarian erotis lidahku.
Sensasi yg menggelitik dan eksotis membuat tubuh Nabila bergetar-getar. Aqu yakin Nabila pasti
sedang berusaha keras untuk menahan ekspresinya dan menahan desahannya. Kemaluanku
meronta-ronta untuk keluar dari dekapan celana dalamku. Aqu terus melahap Nabila dgn penuh
nafsu, dan tanganku tak henti-hentinya membelai dan mengelus-elus kakinya.
“Silahkan Minumnya.” Terdengar suara dari seorang pelayan wanita yg mengantarkan minuman.
“Terima kasih..” jawab Nabila dgn suara yg sedikit bergetar.
Aqu dapat merasakan Nabila sedang menyedot jus yg baru saja di antar. Tangan kanannya
menyelinap masuk ke dalam taplak meja dan mengelus-ngelus kepalaqu. Tak lama kemudian
terdengar lagi suara dari pelayan wanita yg sama, membawakan pesanan kita. Setelah meletakan
pesanan kita, pelayan itu meninggalkan Nabila.
“Sayg ayo dimakan dulu.” Bisikku dari bawah.
Nabila dgn kikuk mencoba memakan spagheti yg telah kita pesan. Dia berusaha untuk tenang dan
mencoba menikmati makanannya. Aqu tahu dgn pasti sensasi yg dihasilkan oleh kemaluannya (dgn
pertolongan lidahku yg nakal) telah mengambil alih kesadarannya. Tiba-tiba saja terdengar suara
langkah kaki yg mendekat, bersamaan dgn itu pula kedua kaki Nabila menjepit kepalaqu dgn
kencang. Akhirnya aqu merasakan otot-otot pinggul dan kakinya berkontraksi dgn keras. Cairan
orgasmenya mengalir makin banyak, kulahap semua sampai tak tersisa. Tubuh Nabila sedikit
berguncang dan mengeluarkan suara seperti tersedak.
“Apa Ibu tak apa-apa?”
“Oh.. Tak.. Cuma sedikit tersedak..” Jawabnya dgn gugup.
Tak kusangka Nabila masih dapat berbicara menutupi keadaannya yg sedang orgasme. Setelah
beberapa waktu, Nabila mulai mengendorkan jepitan kakinya, otot-otot pinggulnyapun mulai rileks.
Aqu mengintip dari belakang kain untuk melihat keadaan dan langsung aqu keluar dari kolong meja
dan duduk di sebelahnya.
“Batuk ya?” tanyaqu.
“Ko Indra! Hampir saja tadi ketahuan!” Serunya sambil mencubit kecil pahaqu.
“Tapi seru kan?” jawabku sambil tertawa kecil.
“Iya.. Tapi sekarang waktunya pembalasan!”
Dgn cepat Nabila memeriksa keadaan dan langsung turun ke bawah meja. Dgn cekatan Nabila
membuka resleting celanaqu dan membebaskan kemaluanku dari kurungan celana dalamku.
Langsung saja kemaluanku berdiri dgn tegak. Tanpa mengulur waktu Nabila mulai menjilati
ujungkepala kemaluanku, menikmati cairan pra orgasme yg telah membasahi kepala kemaluanku.
Lidahnya yg lembut dan hangat menari-nari indah, diselingi dgn kuluman yg dalam. Gerakan Nabila
sangat agresif seakan-akan ingin membuatk meledak waktu itu juga. Aqu tentu saja tenggelam
dalam kenikmatan eksotis dan erotis yg diberikan oleh Nabila.
Seperti halnya Nabila, aqu tak dapat berkonsentrasi menikmati makananku. Untung saja porsinya
sedikit. Seluruh tubuhku dipenuhi oleh listrik-listrik kecil yg semuanya menyerbu pusat saraf
sensorikku. Tinggal suapan terakhir, oral yg diberikan oleh Nabila membawaqu ke puncak
kenikmatan duniawi, yaitu orgasme. Tubuhku ikut bergetar dan menimbulkan suara. Aqu berhasil
menahan desahan nikmatku dalam-dalam. Seorang pelayan wanita datang untuk menawarkan
tambahan minuman atau makanan.
“Tak.. Telah cukup..” dgn seluruh kesadaran yg tersisa aqu menjawab.
Gelombang demi gelombang orgasme melanda kemaluanku. Dgn setia Nabila menampung semua
itu di dalam mulutnya dan kemudian menelan madu murni yg keluar dari kemaluanku. Setelah reda,
dia masih saja menjilati dan menghisap kemaluanku sampai kering, sampai semua madu yg melekat
di kemaluanku dihabiskannya, baru kemaluanku yg masih setengah berdiri disimpan kembali ke
dalam celanaqu.
Aqu memberinya isyarat untuk keluar. Dgn Senyum nakal yg manis, Nabila berkata:
“Benar nih nggak mau tambah lagi?”
Kita tertawa terbahak-bahak sambil berpelukan. Setelah menghabiskan minuman kita, aqu
memanggil pelayan dan meminta bon.
Setelah membayar, kita berdiri, menenteng belanjaan kita, pada waktu itu juga manajer cafe datang
menghampiri kita.
“Terima kasih atas kedatangannya. Apakah rasa makanannya cocok?”
Dgn spontan kujawab, “Dessertnya enak sekali.”
“Appetizernya juga enak.” sambung Nabila.
Dgn senyum nakal kita meninggalkan manajer yg sedang kebingungan karena jelas-jelas kita tak
memesan makanan pembuka maupun pencuci mulut.
Petualangan yg menegangkan di cafe tersebut ternyata makin membangkitkan nafsu horny kita.
Akhirnya kita memutuskan untuk nonton film di bioskop. Ternyata cara ini tak banyak membantu.
Film tak kita gubris sama sekali selama hampir satu setengah jam kita bercumbu dgn liar. Leher dan
kuping tak luput dari kuluman kita. Jari-jari mungil Nabila berkelana ke selangkanganku dan masuk
ke dalam celanaqu dan bermain-main dgn kemaluanku. Jarinya yg halus dan lembut membelai-belai
kejantananku, kadang-kadang membuat lingkaran-lingkaran kecil pada ujung kepala kemaluanku.
Benar-benar kenikmatan tiada tara. Tanganku tak dapat menjangkau selangkangannya karena posisi
duduk yg tak memungkinkan.
Setelah film selesai, kita masuk ke kamar kecil untuk merapikan diri. Aqu tak mengalami orgasme,
meskipun demikian itu merupakan pengalaman yg tak terlupakan. Aqu juga yakin pasangan yg
duduk tak jauh dari kita juga melaqukan hal yg sama karena kita.
Setelah itu kita langsung menuju ke sebuah hotel yg telah kubooking pada waktu pagi tadi. Ketika
pintu kamar ditutup dan dikunci, aqu langsung menarik lengan Nabila dan memeluknya dgn erat.
Barang-barang belanjaan kita jatuh berceceran di lantai. Ku kulum bibir dan lidahnya yg lembut dan
hangat. Aqu tak tahu Darimana asalnya french kiss, namun aqu yakin orang pertama yg
menemukannya akan langsung horny melihat adegan french kiss kita yg dipenuhi dgn hasrat dan
nafsu.
Di sebelah pintu masuk terdapat sebuah lemari baju dgn kaca yg panjang. Posisi kita tepat di depan
kaca tersebut. Aqu melihat baygan kita yg sedang bercumbu. Benar-benar pemandangan yg sangat
erotis dan indah. Mulut kita terbuka lebar, bibir saling beradu. Lidahku dgn lincah menelusuri bagian
luar dari mulut dan dagu Nabila. Lidah bidadariku pun tak kalah lincah dan agresifnya. Semua dagu
dan mulutku, bahkan sampai ke pipi ku basah semua. Setiap kali lidahnya menyapu permukaan
kulitku, kurasakan api hasrat liarku makin membesar. Lidah kita akhirnya bertemu. Nabila makin
bertambah semangat dan terus mendesah nikmat. Tangannya menelusuri seluruh bagian dari
punggungku. Kubelai kepalanya sambil meremas-remas rambutnya yg lembut, tangan kiriku
meremas-remas pantatnya yg bulat dan kenyal.
“Kohh.. In.. Dra..”
Tiba-tiba saja Nabila menghentikan cumbuannya.
“Aqu punya sesuatu untuk Ko Indra.”
“Apa itu?” jawabku dgn tergesa-gesa, karena aquingin secepat mungkin bersetubuh dgnnya.
“Lepas semua pakaian dan duduk di ranjang.”
Aqu ikuti permainannya dan melaqukan apa yg ia minta. Kemaluanku mencuat bagaikan tiang
bendera. Nabila menghampiriku dan berlutut dihadapanku. Bibirnya langsung mengecup
kebanggaanku yg telah membuatnya tenggelam dalam lembah kenikmatan duniawi yg indah.
Lidahnya menjilati kepala kemaluanku, tepatnya menjilati cairan bening yg keluar dari celah
kemaluanku, kemudian mulutnya melahap selurh kepala kemaluanku dan disedotnya sampai kering,
tak lupa lidahnya yg lembut dan basah menari-nari dgn sensual.
Kubelai rambut dan kepalanya.
“Nabila..”
Dia melihatku dan tersenyum, kemudian bangkit dan mengulum bibir dan lidahku. Aqu masih dapat
merasakan aroma memabukan dari cairan pra orgasmeku yg bercampur dgn ludahnya.
“Ko Indra duduk di sini dan nikmati pertunjukannya, tapi tak boleh dalam bentuk atau cara apapun
merangsang atau menyentuh kemaluan milikku.”
Nabila mengatakan itu disebelah telinga kiriku, sambil mengelus-elus kejantananku.
“Bagaimana Ko..?” Nabila menjulurkan lidahnya dan menjilat rahang dan kupingku.
“Ok.” jawabku.
Dia tersenyum nakal dan genit. Sepertinya aqu telah membangkitkan sisi nafsunya yg terpendam.
Nabila mengambil barang-barang belanjaan kita dan menaruhnya di depanku. Ia mengambil sebuah
pantyhose berwarna hitam transparan dan mengeluarkan isinya. Nabila menarik bangku meja rias
dan menaruhnya di hadapanku, kemudian ia duduk menghadap ke kanan, sehingga sisi kanan
tubuhnya ada di hadapanku. Kaki kanannya diletakan sedikit lebih maju dari kaki kirinya. Dgn
perlahan ia menunduk dan tangannya membelai dan mengelus-elus betisnya yg ramping dan padat.
Terdengar suara gesekan halus yg terjadi karena gesekan antara tangannya dgn pantyhose yg ia
kenakan. Suara ini bagaikan musik eksotis yg luar biasa, hingga cairan beningku kembali menetes
keluar. Ia melihat ke arahku dan tersenyum manis.
“Apa Ko Indra suka?”
Aqu cuma dapat mengagguk. Nabila kembali mengelus-elus betis, pergelangan kaki, sampai jari-jari
kakinya. Benar-benar pemandangan yg tak ada bandingannya. Dia sengaja merangsangku.
Dgn perlahan-lahan dan anggun jari-jari mungilnya menarik simpul tali sepatunya yg terletak di
tengah-tengah betisnya. Tali tersebut diletakan dgn lembut olehnya. Ujung kakinya ia kuncupkan
dan perlahan-lahan ditarik mundur dari sepatunya. Ujung kakinya di daratkan di lantai dan kedua
tangannya membelai dan memijat-mijat kecil tumit dan telapak kakinya. Kembali ia melihatku sambil
tersenyum nakal. Ia berbalik ke arah kiri dan hal yg sama ia ulangi sekali lagi untuk kaki kirinya.
Kemaluanku makin bertambah keras dan basah melihat pertunjukan erotis Nabila. Ia berdiri, baju
baby doll putihnya ia angkat setinggi pinggang. Pantyhose putih transparannya yg sexy membuat
mataqu berkunang-kunang dan kemaluanku meronta-ronta untuk dapat masuk ke dalam kemaluan
Nabila dan bersetubuh dgnnya habis-habisan. Itulah rencana balas dendam ku karena Nabila telah
dgn sengaja menggoda dan membuatku demikian terangsang.
Nabila membelakangiku dan membungkuk sehingga pantatnya tepat di depan mataqu. Ia turunkan
pantyhose putihnya pelan-pelan. Ketika Pantyhosenya telah melewati selangkangannya, dgn jelas
dapat kulihat kemaluannya yg berwarna merah muda diseliputi oleh cairan hornynya yg membuatku
ketagihan, dan mekar Dgn indah. Aqu yakin Nabila juga merasa terangsang dgn pertunjukan solonya.
Satu persatu Kakinya diangkat dan keluar dari lapisan pantyhosenya. Setelah itu Nabila
melemparkannya ke ranjang di sebelahku.
Ia mengambil Pantyhose berwarna hitam transparan (ultra sheer) dan memasukan tangannya ke
kaki bagian kanan pantyhose tersebut, ia raih ujungnya dan ia tarik ke atas. Nabila kembali duduk di
ujung bangku. Ia masukan ujung kaki kanannya ke dalam pantyhose dan tanganya menarik
pantyhose itu ke atas mengikuti lekuk tumit dan betisnya sampai lutut. Dgn cara yg sama ia laqukan
lagi dgn kaki kirinya sambil melihat kudgn tatapan penuh dgn nafsu. Pantyhose di tarik ke atas
sampai ke pinggangnya. Nabila merapikan pantyhosenya mulai dari ujung kaki sampai ke pangkal
pahanya.
BERSAMBUNG…
ceritadewasa , cerita seks , film semi , cerita semi , nonton semi , seks, cerita seks, dewasa, cerita dewasa, detik, ceritasex68, majalah dewasa, kisah nyata, cerita dewasa abg, cerita dewasa perawan, cerita hot, cerita dewasa selingkuh, cerita panas, cerita sex, cerita sex bokep, cerita bokep, cerita sex tante, kisah mesum kisah seks, tante girang, Cerita 17 Tahun, Cerita Basah, Cerita Bokep, Cerita Daun Muda, Cerita Dewasa, Cerita Enak, Cerita Lendir, Cerita Ngentot, Cerita Ngewe, Cerita Porno, Cerita Sedarah, Cerita Seks, Cerita Selingkuh, Cerita Sex